Selasa, 12 Mei 2009

Narkotika dan zat adaktive lainnya

Pendahuluan

Perkembangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika dan Bahan Zat Adiktif lainnya telah menjadi permasalahan dunia yang tidak mengenal batas Negara, juga menjadi bahaya global yang mengancam kehidupan masyarakat, Bangsa dan Negara selain terorisme. Masalah penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di Indonesia menunjukkan adanya kecenderungan yang meningkat dan sudah sangat memperihatinkan serta membahayakan kehidupan masyarakat, Bangsa dan Negara. Indonesia (Aceh) bukan hanya sebagai daerah penghasil Narkotika dan juga telah menjadi salah satu daerah sasaran perdagangan dan peredaran gelap berbagai jenis narkoba di tanah air.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN NARKOTIKA ?

Narkotika berasal dari bahasa Yunani Narkoun yang berarti membuat lumpuh atau mati rasa. Menurut Undang-undang R.I No.22/1997 ditetapkan sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik buatan maupun semi buatan yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Undang-undang ini memberi batasan penyalahgunaan narkotika adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter. Dalam pasal 45 dinyatakan bahwa pecandu narkotika wajib menjalankan pengobatan dan atau perawatan iconwallbashy

SECARA UMUM, NARKOBA DIBEDAKAN DARI EFEK YANG DIHASILKANNYA, YAITU:

a. Stimulan (perangsang):
Obat jenis ini meningkatkan aktivitas dalam sistem syaraf pusat dan otonom. Obat perangsang bekerja mengurangi kantuk karena kelelahan, mengurangi nafsu makan dan menghasilkan insomnia, mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pernapasan, serta mengerutkan urat nadi, membesarkan biji mata. Obat perangsang yang paling banyak dipakai adalah: nikotin (dari nikotin tembakau), kafein (terdapat dalam kopi, teh, cokelat, minuman ringan), amfetamin, kokain (dari erythroxylum pohon koka), dan crack (kristalisasi bentuk dasar kokain).

b. Anti-depresan, yaitu
sejenis obat yang mempunyai kemampuan untuk memperlambat fungsi sistem saraf pusat dan otonom. Obat antidepresan memberikan perasaan melambung tinggi, memberikan rasa bahagia semu, pengaruh anastesia (kehilangan indera perasa), pengaruh analgesia (mengurangi rasa sakit), penghilang rasa tegang dan kepanikan, memperlambat detak jantung dan pernapasan serta dapat berfungsi sebagai obat penenang dan obat tidur. Contoh: obat penenang hipnotis, alkohol, benzodiazepines, obat tidur, analgesik narkotika (opium, morfin, heroin, kodein), analgesik nonnarkotika (aspirin, parasetamol), serta anastesia umum seperti ether, oksida nitrus.

c. Halusinogen:
sejenis obat yang memiliki kemampuan untuk memproduksi spektrum pengubah rangsangan indera yang jelas dan pengubah perasaan serta pikiran. Akibat yang disebabkan oleh halusinogen bisa bebeda jauh antara satu pemakai dengan pemakai yang ragamnya mulai dari perasaan gembira yang luar biasa sampai perasaan ngeri yang luar biasa.

d. Klasifikasi NARKOBA yang lain: jenis-jenis obat yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap sistem saraf pusat dan otonom, namun berpengaruh langsung terhadap bahan-bahan kimia otak yang spesifik (neurotransmitter). Ketika sedang aktif, neurotransmitter itu diyakini mempengaruhi emosi, rasa sakit, daya ingat, dan keterampilan motorik.

BAHAYA NARKOBA

Seperti dijelaskan di atas, efek yang ditimbulkan oleh NARKOBA dapat membuat pemakainya kehilangan kontrol atas dirinya, sehingga terkadang melakukan hal-hal yang tidak akan dilakukannya apabila ia sedang dalam kesadaran penuh.

Misalnya, di bawah pengaruh NARKOBA (terutama yang bersifat stimulan dan halusinogen) sepasang remaja bisa melakukan hubungan seks yang tidak aman, yang buntut-buntutnya dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan atau penularan penyakit kelamin.
Selain itu, bergantian memakai jarum suntik juga dapat menularkan virus seperti HIV yang menyebabkan AIDS dan virus Hepatitis B dan C. Jarum suntik yang tidak steril juga menjadi pintu masuk bagi bakteri-bakteri yang suka ngendon di katup jantung, sehingga pecandu NARKOBA suntikan tak jarang yang mengalami kerusakan jantung.

Pada dasarnya, semua obat adalah racun, yang apabila dikonsumsi melebihi dosis yang aman dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat sampai menimbulkan kematian. Demikian pula dengan obat-obatan atau zat yang bersifat adiktif atau menimbulkan ketagihan. Apabila seseorang sudah pernah mencoba NARKOBA dan menikmatinya, besar kemungkinan ia ingin mengulangi pengalaman itu. Apabila hal ini berlangsung lebih sering, maka ia akan memasuki tahap pembiasaan, di mana penggunaan NARKOBA sudah menjadi kebiasaannya.

Tahap yang mengikuti tahap pembiasaan adalah tahap kompulsif yaitu mengalami ketergantungan dan tidak dapat mengendalikan pemakaian obat-obatan tadi. Dalam keadaan ketagihan, pecandu merasa sangat tidak nyaman dan kesakitan. Baginya, tidak ada lagi yang lebih penting daripada mendapatkan zat yang menyebabkan dia ketagihan itu. Untuk mendapatkan itu dia dapat melakukan apa pun, seperti mencuri, bahkan membunuh.

Konsumsi zat adiktif terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan toleransi tubuh sehingga pemakai tidak dapat mengontrol penggunaannya dan cenderung untuk terus meningkatkan dosis pemakaian sampai akhirnya tubuhnya tidak dapat menerima lagi. Keadaan ini disebut overdosis, dan apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat, dapat menyebabkan nyawa melayang.

Overdosis juga dapat disebabkan oleh penggunaan campuran dua jenis atau lebih NARKOBA. Mencampur beberapa jenis sangat berbahaya karena kalau NARKOBA dicampur, pengaruhnya akan lebih dahsyat bahkan dapat menimbulkan reaksi lain yang tak terduga. Campuran yang paling berbahaya adalah campuran dua macam antidepresan misa1nya heroin dan alkohol dan / atau valium rohypnol. Pengaruh sinergi dari dua jenis antidepresan dapat menutup rapat pusat pernapasan otak, yang mengakibatkan koma atau kematian

Gejala-Gejala Pemakaian Narkoba Yang Berlebihan

1. Opiat (heroin, morfin, ganja)
- perasaan senang dan bahagia
- acuh tak acuh (apati)
- malas bergerak
- mengantuk
- rasa mual
- bicara cadel
- pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
- gangguan perhatian/daya ingat

2. Ganja
- rasa senang dan bahagia
- santai dan lemah
- acuh tak acuh
- mata merah
- nafsu makan meningkat
- mulut kering
- pengendalian diri kurang
- sering menguap/ngantuk
- kurang konsentrasi
- depresi

3. Amfetamin (shabu, ekstasi)
- kewaspadaan meningkat
- bergairah
- rasa senang, bahagia
- pupil mata melebar
- denyut nadi dan tekanan darah meningkat
- sukar tidur/ insomnia
- hilang nafsu makan

4. Kokain
- denyut jantung cepat
- agitasi psikomotor/gelisah
- euforia/rasa gembira berlebihan
- rasa harga diri meningkat
- banyak bicara
- kewaspadaan meningkat
- kejang
- pupil (manik mata) melebar
- tekanan darah meningkat
- berkeringat/rasa dingin
- mual/muntah
- mudah berkelahi
- psikosis
- perdarahan darah otak
- penyumbatan pembuluh darah
- nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali
- distonia (kekakuan otot leher)

5. Alkohol
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian
- nafas bau alkohol

6. Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian

Tanda-Tanda Kemungkinan Penyalahgunaan Narkotika dan Zat adiktif

a. Fisik
- berat badan turun drastis
- mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman
- tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan
ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat
bekas suntikan
- buang air besar dan kecil kurang lancar
- sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas

b. Emosi
- sangat sensitif dan cepat bosan
- bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang
- emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar
terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya
- nafsu makan tidak menentu

c. Perilaku
- malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
- menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
- sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit
dan pulang lewat tengah malam
- suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan
barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga
miliknya, banyak yang hilang
- selalu kehabisan uang
- waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang
gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya
- takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit – karena itu mereka jadi malas mandi
- sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala
“putus zat”
- sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya,
seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
- sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
- mengalami jantung berdebar-debar
- sering menguap
- mengeluarkan air mata berlebihan
- mengeluarkan keringat berlebihan
- sering mengalami mimpi buruk
- mengalami nyeri kepala
- mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi

NARKOBA

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.


REMAJA YANG SUKSES TANPA NARKOBÁ |- ' Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba dan medekatkan diri pada TUHAN utk kembali di jln yg lurus
Efek-efek narkoba

* Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LTD
* Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
* Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
* Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
* Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian

[sunting] Jenis-jenis narkoba

* Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.


* Ganja(Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

* Kontroversi

Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Diantara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir diantara para pengguna tertentu.

Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi.

Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan modern "Cannabis indica" yang berasal dari India dengan "Cannabis sativa" dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.

Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.
Pemanfaatan

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.

Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.

Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.

* Budidaya

Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

* Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.

Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.


* Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

Efek-efek narkoba

* Halusinogen , efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LTD
* Stimulan,efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otakbekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu,dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
* Adiktif,Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif,karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak ganja,heroin,putaw
* Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian

Jumat, 01 Mei 2009

Virus Flu Babi Menyerang Indonesia Juga! (Begini cara mengatasinya)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa penyebaran virus tidak bisa dibatasi. Dengan demikian, virus flu babi mematikan yang sedang mewabah di Meksiko bisa menyerang pula negara-negara lain, termasuk Indonesia. Namun, kita tak perlu ketakutan. Semua itu bisa kita antisipasi. Berikut ini berita-berita terkait beserta cara-cara mencegah atau menghindari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut:

Dunia Direpotkan Serangan Flu Babi
By Republika Newsroom
Rabu, 29 April 2009 pukul 09:02:00

LONDON — Kasus flu babi mematikan dikukuhkan di Selandia Baru dan Israel, sementara PBB telah memperingatkan bahwa penyebaran virus tidak bisa dibatasi.

Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan Spanyol mengukuhkan kasus ditemukan di wilayah mereka, tapi belum ada korban meninggal di luar Meksiko, tempat virus flu babi pertama kali dilaporkan.

Meksiko telah menaikkan jumlah kematian yang mungkin disebabkan oleh virus tersebut menjadi 152 orang, dan 1.614 suspect penderita virus tengah diamati. Tim penyelidik PBB akan memeriksa laporan-laporan bahwa peternakan babi menyebabkan virus tersebut.

Badan kesehatan PBB, WHO, mengatakan, flu disebarkan melalui penularan dari manusia ke manusia, tapi tidak menganjurkan pembatasan perjalanan atau pun penutupan perbatasan.

Komisaris Kesehatan Uni Eropa Androulla Vassiliou mengatakan, dia tidak melihat “alasan membatasi perjalanan”.

Jurubicara WHO Gregory Hartl mengatakan, pekerjaan tengah berlangsung untuk menghasilkan vaksin, tapi biasanya akan berjalan lima hingga enam bulan sebelum bisa beredar di pasar komersial.

Para pakar kesehatan mengatakan, virus berasal dari jenis yang sama seperti yang menyebabkan wabah musiman pada manusia, tapi juga memuat bahan genetik dari versi-versi flu yang biasa menjangkit babi dan burung.

Mahasiswa terjangkit

Di Selandia Baru, Menteri Kesehatan Tony Ryall mengukuhkan bahwa sedikitnya mahasiswa yang bepergian ke Meksiko menderita flu burung.

Pasien pertama di Israel dikukuhkan menderita flu babi, seorang pria usia 26 tahun yang baru-baru ini pulang dari Meksiko. Dia dilaporkan mengalami pemulihan.

Sebanyak 50 kasus dikukuhkan terjadi di Amerika Serikat dan enam di Kanada. Dua kasus flu babi dikukuhkan di Inggris dan dua di Spanyol.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO mengirimkan tim untuk menyelidiki tudingan bahwa peternakan babi berskala industri di Meksiko merupakan sumber berjangkitnya flu babi pada manusia.

Kepala veteriner lembaga tersebut, Joseph Domenech, mengatakan kepada BBC bahwa rumor yang menyatakan warga jatuh sakit bulan lalu di dekat peternakan babi intensif itu mendorong untuk bertindak.

Dalam konferensi pers WHO, pejabat senior lembaga itu, Keiji Fukada mengatakan, kini saat yang mendesak bagi semua negara untuk memeriksa rencana kontigensi mereka untuk menangani kemungkinan pandemi terjadi. - ahi

Flu Babi Berpotensi Berkembang di Indonesia
Selasa, 28 April 2009 | 17:33 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Flu babi yang menular ke manusia berpotensi berkembang di Indonesia. Namun, hampir dapat dipastikan keganasan flu babi Meksiko di bawah flu unggas yang telah mewabah di Indonesia.

Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan, flu babi sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. “H1N1 tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang inilah yang berbahaya,” katanya di Surabaya, Selasa (28/4).

Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi.

“Sejak 2005, saya sudah melontarkan hipotesis ini. Saya sudah khawatir ini bakal terjadi. Akhir tahun lalu saya kembali mengingatkan potensi bahaya ini. Namun, sebagian kalangan masih menentang,” ujarnya.

Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya, manusia dan babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Sebaliknya, flu unggas tidak bisa langsung ke manusia.

“Secara teoretis, virus di unggas tidak bisa langsung ke mamalia seperti manusia. Harus ada perantara mamalia lain dan itu kemungkinan besar babi,” katanya.

Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi. “Kalau ini terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur virus,” ujarnya.

Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia. “Jika menyimak penjelasan di AS, ada kemungkinan reassortan (penyusunan ulang),” ujarnya.

Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan flu babi bisa berkembang di Indonesia. Salah satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan ayam dan babi yang berdekatan. “Sejak flu unggas merebak, saya sudah mengemukakan pentingnya menata ulang peternakan,” tuturnya.

Namun, di sisi lain, keganasan H1N1 tipe Meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500 kasus di seluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. “Virus ini cepat menyebar, tetapi daya rusaknya rendah. Sebaliknya H5N1 lambat menyebar. Namun, daya rusaknya amat tinggi,” ujarnya.

Kurang dari sebulan, H1N1 tipe Meksiko sudah menjangkiti ribuan orang. Sementara dalam tiga tahun, kasus H5N1 hanya tercatat sekitar 300 kasus di seluruh dunia. “Saya khawatir kalau hasil penyusunan ulang menghasilkan virus cepat menular dan daya rusaknya tinggi. Syukur sejauh ini belum menunjukkan tanda ke sana,” ujar Nidom.

RAZ

Selasa, 28/04/2009 12:32 WIB
8 Langkah RI Antisipasi Flu Babi
Nograhany Widhi K - detikNews

Jakarta - Pemerintah menetapkan delapan langkah antisipasi menghadapi flu babi yang mematikan. Langkah antisipasi yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Depkes RI tersebut bertujuan demi mencegah menyusupnya virus H1N1 ke Indonesia.

Langkah antisipasi ini diumumkan oleh Menkes Siti Fadilah Supari dalam sesi keterangan pers di Kantor Depkes RI, Jakarta, Selasa (28/4/2009). Pelaksanaan langkah antisipasi ini melibatkan pula jajaran Departemen Perhubungan RI dan Departemen Perdagangan RI.

Delapan langkah itu adalah:

1. Mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh di 10 bandara internasional. Deteksi ditujukan pada penumpang yang baru datang dari perjalanan luar negeri, khususnya Singapura, Amerika Utara, Meksiko dan Selandia Baru.

2. Kepada warga yang hendak bepergian ke luar negeri, diberikan panduan prosedur menghindari dari kemungkinan tertular flu babi.

3. Melakukan pemantauan penyakit influenza di 100 titik dan 15 RS se-Indonesia.

4. Revitalisasi 100 RS rujukan flu burung dan pelatihan ulang kepada tenaga medis yang ada.

5. Penelitian virus H1N1 di semua laboratorium yang sebelumnya didesain untuk meneliti virus H1N5 (flu burung).

6. Simulasi penanggulangan endemik influenza secara luas. Sejauh ini simulasi sudah digelar di Bali dan Makassar.

7. Pengadaan obat tamiflu yang dilaporkan mampu menanggulangi virus H1N1. Tamiflu adalah obat yang dibuat untuk penanggulangan flu burung.

8. Penyebaran informasi secara masif pada masyarakat mengenai tata cara mengenali dan menghindari flu babi.

(lh/nrl)

27/04/2009 - 11:48
Hindari Flu Babi dengan Hidup Sehat!
Yayat Cipasang

INILAH.COM, Jakarta – Flu Babi alias Swine Flu atau H1N1 setidaknya sudah menewaskan 68 orang di Meksiko. Pandemi Flu Babi juga telah menyebarkan ke Amerika Serikat.

Bahkan Badan Kesehatan Dunia WHO sudah menyatakan pandemi Flu Babi sudah berada di level 6 alias pandemi global.

Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., MARS kepada wartawan di Makassar, Sabtu (25/4), pemerintah melakukan enam langkah untuk kesiapsiagaan mencegah H1N1.

Enam langkah itu adalah:

1. Mengumpulkan data dan kajian ilmiah tentang penyakit ini dari berbagai sumber, 2. Berkoordinasi dengan WHO untuk memantau perkembangan.

3. Membuat surat edaran kewaspadaan dini

4. Melakukan rapat koordinasi dengan para kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan

5. Berkoordinasi dengan Badan Litbangkes untuk kemungkinan pemeriksaan spesimen, dan (6) berkoordinasi dengan Departemen Pertanian dan Departemen Luar Negeri untuk merumuskan langkah-langkah tindakan penanggulangan.

Tjandra mengatakan, penyakit flu babi adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan penularan antar manusia.

Secara umum penyakit ini mirip dengan influenza (Influenza Like Illness-ILI) dengan gejala klinis seperti demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare.

“Virus H1N1 sebenarnya biasa ditemukan pada manusia dan hewan terutama babi tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Begitu juga dengan virus flu burung H5N1 meskipun sama-sama virus influenza tipe A,” ujar Tjandra.

Menurut Tjandra, cara penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasinya 3-5 hari. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai seperti halnya terhadap flu burung.

“Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu adalah tahap awal menghindari flu babi,” ujar Tjandra. [L1]

Misteri Flu Babi: Mengapa Korban Tewas Hanya di Meksiko?

TEMPO Interaktif, New York: Sebetulnya ini sebuah pertanyaan yang cukup memalukan bagi para peneliti: mengapa kematian akibat flu babi hanya terjadi di Meksiko? Para peneliti tampaknya penasaran lantaran wabah ini membunuh orang-orang muda yang seharusnya memiliki tingkat kekebalan tinggi terhadap virus.

"Pertanyaan bagus yang juga ingin kami tanyakan," kata Von Roebuck, juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (US Centers for Disease Control and Prevention/CDC). "Masih terlalu awal dalam penyelidikan ini dan kami terus mencoba memahami penyebarannya di negeri ini (AS) sebagaimana halnya di Meksiko."

Menteri Kesehatan Meksiko Jose Angel Cordova mengatakan, umumnya orang yang tewas akibat flu yang diduga terkena virus flu babi adalah warga yang berusia di antara 20 tahun hingga 50 tahun, sebuah sinyal ancaman karena angka kasus kematian tinggi berada pada usia-usia yang secara umur dianggap segar bugar.

BabiPemerintah Meksiko menyebutkan sedikitnya 152 orang meregang nyawa akibat kasus flu yang mirip flu babi (swine flu) dalam beberapa hari terakhir, dan tujuh di antaranya dipastikan meninggal lantaran positif menderita flu babi. Sedangkan 19 pasien lagi diyakini positif terjangkit flu babi namun mampu bertahan. Sekitar 2.000 orang lagi diboyong ke rumah sakit karena memiliki gejala-gejala mirip flu babi.

Pemerintah Amerika Serikat, Ahad (26/4), mengumumkan status darurat kesehatan untuk mengantisipasi wabah tersebut. Amerika dikatakan memiliki 64 kasus yang dipastikan positif terpapar flu babi, lima di antaranya sudah dirawat intensif di rumah sakit di berbagai wilayah di New York, California, Texas, Kansas dan Ohio. Tapi dilaporkan tak ada satupun korban tewas.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), pandemik flu babi telah memasuki skala darurat tingkat lima, yaitu pandemik penyakit yang menyerang minimal dua negara dalam satu kawasan, sebelum skala enam yang berarti telah menjadi pandemik global.

Sejumlah negara di Asia Tenggara terutama seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia dilaporkan juga sudah ramai-ramai melakukan karantina dan menggelar pengawasan ketat terhadap setiap pasien yang dicurigai mengidap tanda-tanda penyakit ini.

"Perbedaan serius antara kasus yang diketahui di AS dan Meksiko merupakan pertanyaan yang membutuhkan jawaban," kata Maryn McKenna, penulis Beating Back the Devil, buku terbitan 2004 yang berkisah tentang sejarah CDC.

TAK PERNAH DIHITUNG

Tak ada jawaban yang pasti, namun sebuah kesimpulan bermunculan, salah satunya: penyakit ini sudah lama berputar-putar di Meksiko dan korban yang terinfeksi jauh lebih banyak ketimbang yang sudah dikonfirmasikan pihak berwenang.

"Apakah kita benar-benar tahu semua kasus yang terjadi di Meksiko atau apakah ini hanyalah puncak gunung es saja?" tanya Louis Wade Sullivan, dokter dan mantan Menteri Kesehatan di era pemerintahan Presiden George H.W. Bush di era 1988 hingga 1993.

McKenna menambahkan, mungkin saja "banyak kasus flu di Meksiko yang tidak diketahui lantaran tak pernah dihitung. Artinya banyak kasus-kasus sejenis yang dianggap ringan. Namun perlu didapatkan jumlah pasti dari kasus sebelumnya, yang secara ststistik bisa menjadi hal yang sangat serius. Di Amerika sendiri belum ditemukan kasus flu seperti ini sebelumnya."

Komentar awam juga muncul dari Kota Meksiko, kota yang paling parah terkena wabah flu babi. "Intuisi saya mengatakan saat masyarakat kedokteran melihat sekeliling dan menyadari apa yang telah terjadi, dan flu ini ditemukan, mereka tak mampu mengatasinya," kata Ana Maria Salazar, presenter acara bincang-bincag di radio dan blogger yang tinggal di Kota Meksiko. "Tak seorang pun yang melihat hal ini. Semua mata tertuju ke Asia."

Virus baru ini menular dari flu babi Amerika Utara, flu burung, flu manusia, dan sebuah bentuk dari flu babi yang umum ditemukan di Asia dan Eropa, kata Nancy Cox, Kepala Divisi Influensa di CDC.

Influensa pada dasarnya sebuah infeksi pernafasan yang tak berbahaya, dan jarang menyebabkan efek fatal. Namun influensa bisa membuka celah ke arah komplikasi yang mematikan, semisal pneumonia. Sekitar 36 ribu orang Amerika tewas akibat komplikasi flu saban tahun.

Flu babi disebabkan oleh virus yang mirip dengan virus flu sejenis itu, namun terdiri dari berbagai bentuk yang menginfeksi manusia saban tahun. Namun khusus virus flu babi hanya ditemukan di tubuh babi, atau orang-orang yang memiliki kontak langsung dengan babi.

Menurut Sekretaris Indonesia Veterinary Watch Mangku Sitepu, baik flu burung maupun flu babi memiliki tipe yang sama tetapi dalam subtipe yang berbeda. Flu burung bersifat zoonosis atau bisa menularkan dari unggas ke manusia.

Di Asia virus flu burung memiliki subtipe (strain) H5N1, di Belanda atau Eropa H7N7, dan H9N2 di Hong Kong dan Cina. Sedangkan strain flu babi diketahui memiliki subtipe H1N1, H3N2, H2N1, dan H1N2. Pada babi sendiri angka kematiannya relatif kecil. Virus ini pun bisa tertular pada sesama babi.

KONDISI GIZI YANG BURUK

Untuk kasus di Meksiko, padu-padan pelbagai faktor dapat menyebabkan kematian massif, kata Howard Markel, dokter yang juga menyandang jabatan Direktur Pusat Sejarah Kedokteran di University of Michigan, AS.

"Mereka boleh jadi sudah memiliki kasus dalam beberapa bulan terakhir dan kemungkinan penderitanya semakin bertambah yang ditaksir sekitar sepuluh ribu orang," tutur dia. "Tentu saja ada kasus yang akan bertambah di Amerika Serikat. Potret yang kita lihat sekarang ini merupakan gambaran yang tak lengkap."

Dia juga menambahkan, orang-orang yang mati di Meksiko ada kemungkinan disebabkan "faktor pendukung lain", seperti cara penanganan korban atau sebelumnya sudah memiliki infeksi virus lain sehingga tubuh mereka mudah terserang virus tersebut. Kemungkinan juga, kata dia, kematian tersebut disebabkan kecenderungan atau kondisi bawaan keturunan (genetis).

Lous Sullivan juga menuding kemungkinan "faktor-faktor komplikasi", seperti kekurangan gizi, kondisi lingkungan, atau kondisi rumah yang kumuh dan tak sehat.

Sementara Markel mengingatkan bahwa, "flu merupakan wabah penyakit klasik yang terjadi pada abad ke-19."

Para peneliti penyakit juga sedang dikhawatirkan oleh fakta-fakta bahwa peyebaran flu babi telah membunuh orang-orang yang seharusnya kebal terhadap virus ini. "Tentu saja ini menjadi sinyal bahaya," kata Markel.

Pihak pejabat berwenang di berbagai lembaga kesehatan mengatakan strain flu babi tak pernah terdeteksi sebelumnya. Hal itulah yang mungkin menyebabkan banyaknya korban yang meninggal.

Julio Frenk, mantan Menteri Kesehatan Meksiko dan kini dekan di Harvard School of Public Health, melontarkan pandangan berbeda: penyakit tersebut bisa membunuh orang-orang yang tak sehat akibat kondisi hidup mereka. "Banyak elemen-eleman yang bisa menjadi penyebabnya," tutur Frenk. "Orang-orang ini miskin. Mungkin fungsi kekebalan tubuh mereka tetap bereaksi tapi tak efisien."

Saat penyebaran berlanjut menjadi wabah penyelidikan pun terus dilakukan. "Kami akan melakukan segala upaya untuk memahami virus ini," kata juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. "Namun beberapa penyebab kejadian ini barangkali tak pernah terungkap."

Ciri - ciri Dan Gejala flu Babi

Meski belum sampai ke Indonesia, namun kita harus mewaspadai virus swine flu atau flu babi yang telah merenggut puluhan nyawa di Meksiko.

Lantas bagaimana gejala penderita yang terkena penyakit flu babi ini? Pada umumnya, gejala infeksi flu babi pada manusia mirip dengan flu biasa pada manusia. Yakni, demam yang muncul tiba-tiba, batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan dan kelelahan yang berlebihan.

Namun selain itu, virus flu babi bisa membuat penderita muntah-muntah dan diare. Demikian seperti diberitakan Reuters.

Pemerintah AS telah menyatakan wabah flu babi ini merupakan wabah yang serius. Wabah ini juga diyakini akan terus menyebar. Bahkan badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, flu babi merupakan keadaan darurat kesehatan publik yang menjadi keprihatinan internasional.

Flu babi ini mendatangkan risiko terbesar terjadinya pandemi berskala besar sejak wabah avian flu yang muncul kembali pada tahun 2003 lalu dan menewaskan 257 orang dari 421 penderita di 15 negara.

Tips Menghindari Flu Babi

Flu Babi alias Swine Flu atau H1N1 setidaknya sudah menewaskan 68 orang di Meksiko. Pandemi Flu Babi juga telah menyebarkan ke Amerika Serikat.

Bahkan Badan Kesehatan Dunia WHO sudah menyatakan pandemi Flu Babi sudah berada di level 6 alias pandemi global.

Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., MARS kepada wartawan di Makassar, Sabtu (25/4), pemerintah melakukan enam langkah untuk kesiapsiagaan mencegah H1N1.

Enam langkah itu adalah:

1. Mengumpulkan data dan kajian ilmiah tentang penyakit ini dari berbagai sumber, 2. Berkoordinasi dengan WHO untuk memantau perkembangan.

3. Membuat surat edaran kewaspadaan dini

4. Melakukan rapat koordinasi dengan para kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan

5. Berkoordinasi dengan Badan Litbangkes untuk kemungkinan pemeriksaan spesimen, dan (6) berkoordinasi dengan Departemen Pertanian dan Departemen Luar Negeri untuk merumuskan langkah-langkah tindakan penanggulangan.

Tjandra mengatakan, penyakit flu babi adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan penularan antar manusia.

Secara umum penyakit ini mirip dengan influenza (Influenza Like Illness-ILI) dengan gejala klinis seperti demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare.

“Virus H1N1 sebenarnya biasa ditemukan pada manusia dan hewan terutama babi tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Begitu juga dengan virus flu burung H5N1 meskipun sama-sama virus influenza tipe A,” ujar Tjandra.

Menurut Tjandra, cara penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasinya 3-5 hari. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai seperti halnya terhadap flu burung.

“Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu adalah tahap awal menghindari flu babi,” ujar Tjandra.

sumber : kaskusphoto

Selasa, 24 Maret 2009

Di pagi yang begitu cerah, ku langkahkan kaki dengan penuh semangat. Tuk mengawali di hariku disekolah ku tercinta.
"Hi... " ku dengar bseorang menyapaku.
"hi juga... Vicha?!"jawabku. Vicha adalah sahabat karibku. Kami melangkahkan kaki untuk masuk kelas. Bel masukpun berbunyi. "pagi... Hany!dan pagi... Vicha!" sapa teman - teman begitu aku sampai di kelas.
Itulah suasana kelasku yang saling menyapa begitu bertemu dan tidak ada permusuhan.
Begitu sempurna hidupku dan kulewati hari-hari ku dengan penuh warna. Karena ku punya temen-teman dan kehadiran Hafid di hatiku.
Aku, Vicha, dan Hafid selalu gelak tawa mewarnai pertemuan ini.
Hubungan cinta yang aku rintis dengan Hafid semenjak kami duduk di kelas 2 SMP hingga kini di kelas 1 SMA. Aku merasa hubunganku semakin sempurna.
"Han... pulang bareng ya?" kata Hafid.
"Ini kan hari rabu ... aku ada ekstra musik"jawabku.
"Ya sudah akan ku tunggu.."jawabnya
"Tapikan lama... aku tidak mau ngrepotin kamu?!kehadiran kamu di hatikudah buat aku senang"
"Sayang.... kamu gak ngerepotin aku kok.Pokoknya demi kamu aku rela... jangankan 3 jam, setahunpun akan aku lakukan!